Peneliti keamanan menemukan bahwa Minecraft merupakan judul game yang paling banyak disalahgunakan oleh peretas untuk memikat pemain yang tidak menaruh kecurigaan untuk menginstal malware. Berdasarkan statistik yang dikumpulkan oleh perusahaan keamanan antara Juli 2021 dan Juli 2022, file terkait Minecraft menyumbangkan sekitar 25% dari file berbahaya yang menyebar melalui penyalahgunaan merek game, diikuti oleh FIFA (11%), Roblox (9,5%), Far Cry (9,4%), dan Call of Duty (9%). Judul game lain yang menyumbangkan penyalahgunaan mencolok selama periode ini diantaranya Need for Speed, Grant Theft Auto, Valorant, The Sims, dan GS:GO. Penyembunyian malware dilakukan melalui paket yang dipromosikan sebagai cheat game, installer, keygen, atau bahkan sebagai game itu sendiri. Banyaknya peringatan dari developer untuk menonaktifkan antivirus sebelum menginstal game tidak resmi membuat peretas semakin mudah untuk menyembunyikan malware.