Microsoft telah merilis sebuah alat yang dikustomisasi berupa WinPE untuk menemukan dan menghapus update CrowdStrike yang sempat menggagalkan sistem operasi windows sedunia. Kegagalan operasi ini telah berdampak pada 8.5 juta perangkat Windows di seluruh dunia, termasuk perangkat yang digunakan di berbagai sektor vital seperti bandar udara. Untuk mengatasi ini, admin perlu melakukan reboot pada perangkat WIndows yang terdampak ke dalam mode Safe More atau Recovery Environment dan secara manual kernel driver dari folder C:\Windows\System32\drivers\CrowdStrike. Dirilisnya WinPE ini akan membantu pada administrator untuk melakukan perbaikan dengan fitur otomatis mencari dan menghapus CrowdStrike. Untuk menggunakannya, teknisi IT memerlukan klien Windows 64-bit dengan minimal tersisa ruang 8GB, hak akses administrator, sebuah USB drive dengan ruang tersisa minimal 1GB, dan apabila diperlukan, juga sebuah kunci Bitlocker. Microsoft menyatakan bahwa USB drive yang digunakan juga diharapkan tidak melebihi ukuran 32GB, karena selebihnya tidak dapat diformat menjadi FAT32.